Rabu, 19 November 2014

Jamur Sukoharjo Tembus Pasar Nasional

Setiap bulan, klaster petani jamur di Sukoharjo mampu menghasilkan 250 ton jamur kuping dan jamur tiram segar siap jual. Hasil panen melimpah tersebut guna memenuhi kebutuhan pasar di hampir seluruh daerah di Indonesia.

Menurut Ketua klaster petani jamur setempat, Marsono, dalam dua tahun terkahir hasil panen jamur dari Sukoharjo sudah menembus Pulau Bali, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Sedangkan untuk pasar di Pulau Jawa sudah semua daerah  mengambil jamur dari Kota Makmur.

Marsono menabahkan, jamur tersebut merupakan hasil panen dari petani jamur anggota klaster petani jamur Sukoharjo sebanyak 50 petani dan 30 petani nonklaster. Rata-rata setiap petani mampu menghasilkan jamur kuping dan jamur tiram segar dua ton hingga tiga ton setiap bulan.

Dengan harga jual dari petani untuk jamur kuping biasa sekira Rp 7000 perkilogram dan jamur tiram Rp 8000 perkilogram. Perputaran uang di sektor pertanian jamur mencapai angka Rp 1,9 miliar setiap bulan.

Bagi siapa saja yang ingin membuka usaha untuk memambah pendapatan, mungkin dengan bertani jamur menjadi salah satu pilihan yang patut diperhitungkan. Mengingat pasar masih terbuka lebar dan hampir tidak ada hama untuk jenis tanaman ini.

Melimpahnya hasil panen jamur dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto, untuk dibuat menjadi aneka masakan yang memanjakan lidah.

Menurut pemilik warung Baiti Aneka Jamur Polokarto, Wartini, menu masakan jamur di warungnya baru dibuka delapan bulan lalu sudah cukup banyak penggemarnya. Mulai dari bakso jamur, rendang jamur, pepes jamur, soto jamur, gulai jamur, oseng jamur, semur jamur dan garangasem jamur.

Sumber : Timlo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar